Senin, 19 Maret 2012

Cinta tidak bisa dibagi-bagi, hanya dapat dikategorikan. Seperti cinta untuk Tuhan, untuk diri sendiri, untuk orang tua, untuk kakak, untuk adik, untuk sahabat, bahkan untuk negara, dan pada akhirnya untuk kekasih. Artinya kita tidak dapat membagi cinta, seperti setengah untuk ibu, setengah untuk ayah. Atau setengah untuk pacar, setengah untuk diri sendiri. Dan cinta itu banyak,  Anehnya, saya bisa dicintai banyak orang, namun hanya sanggup mencintai satu orang (kekasih). Namun cinta membuat kita meminta. Meminta dengan sangat. Meminta dengan paksa, meminta dengan melawan. Itulah cinta. Dari manusia kepada manusia.

Pembohong.

Akhirnya aku tersenyum lagi, senyum yang kecil, senyum yang sama yang pernah kulempar di saat aku tahu bahwa aku memang bukan satu-satunya. Seharusnya aku lebih berekspresi, sebab kebohongan ini amat menyakitkan. Aku ingin melangkah mundur sambil memberimu tepuk tangan. Kau hebat. Ini panggungmu, tempatmu lihai bersandiwara, sementara aku terlampau merasakanmu.
Terkadang, pengakuan adalah pukulan yang telak. Terima kasih, setidaknya setelah kau ketahuan, kau tidak menyangkal. Sekarang aku harus bagaimana? Kenyataannya ternyata, hatiku yang berbicara dengan otakmu dan orang terlanjur bilang kita cocok. Si*l.
Aku tidak tahu harus bagaimana sekalipun aku tahu kau salah. Orang yang salah patut dihukum sebelum pintu maaf terbuka lebar. Namun hukuman apa yang pantas untuk pembohong? Beri tahu aku apa! Aku tidak mungkin hanya sekadar menghujan sumpah, sebab kata-kata kutuk tidak seharusnya keluar dari mulutku. Mungkin suatu hari, saat kau telah menggenggam segala keinginanmu, kau hanya akan bertanya aku di mana, sambil menyiksa diri sendiri.

Jumat, 16 Maret 2012

Jadi waktu kamu cuekin aku, ada yang merhatiin aku. Cuma walaupun kamu cuek, aku tetep cuekin dia. Terus waktu kamu nyakitin aku, yang cakep-cakep pada ngejenguk aku. Mereka bawa buah, roti, bunga, dan bahkan hatinya masing-masing, tapi dari semua yang mereka bawa, tak satupun ada yang bawa kamu. Dan waktu aku nunggu kabar dari kamu, tiba-tiba ada yang nanya aku apa kabar. Aku bilang aja, kabarku pernah lebih baik dari hari ini, itu waktu aku bersama kamu.

Kamis, 15 Maret 2012

Lengkapnya Sepi.

Lama tidak mendengar kabarmu, bagaimana kah kamu sekarang? seperti apakah kamu sekarang? semoga kamu dijaganya dengan baik-baik, jangan sampai percuma melepas aku, Jauh dariku bukan tanpa tertawa, Meski dia tidak selucu aku, janganlah jatuh air matamu, Meninggalkan aku sendiri di sini kan seharusnya bukan pilihan untuk bersedih sepanjang hidup. Semangatlah untuk membuat dirimu mencintainya!
Beberapa orang menyukaiku dengan lembutnya, hanya tak sedalam kamu mengenal aku.  Kamu tidak lebih dari masa lalu. Jika ada sejuta mulut yang menyoraki aku egois atau apalah, aku percaya kamu tetap memiliki suara sendiri. iya itulah kamu dahulu yang selalu percaya padaku.  Sekarang setelah semuanya berlalu ingin kumulai sendiri, tiap kepingku telah menjelma menjadi nyawa dan memberi hidup bagi tiap kata yang melengkapkan sepi setiap orang.